Dn aidit dan sukarno biography

D. N. Aidit

Dipa Nusantara Aidit (30 Juli &#;&#;&#;22 November )[3] adalah seorang politikus komunis Indonesia, yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Indonesia (PKI) dari tahun hingga eksekusi kilatnya pada saat pembantaian di Indonesia Lahir dengan nama Achmad Aidit di Pulau Belitung, ia akrab dipanggil "Amat".

Aidit dididik dalam sistem pendidikan kolonial Belanda.

Biografi

Kehidupan awal

Ia dilahirkan dengan nama Achmad Aidit di Belitung, dan dipanggil "Amat" oleh orang-orang yang akrab dengannya. Store merupakan anak Abdullah Aidit, yang pernah memimpin gerakan pemuda di Belitung melawan kekuasaan kolonial Belanda, dan setelah merdeka sempat menjadi anggota DPRS mewakili rakyat Belitung.

Abdullah Aidit juga pernah mendirikan sebuah perkumpulan keagamaan, "Nurul Islam", yang berorientasi kepada Muhammadiyah.

Adapun ibu D.N. Aidit bernama Mailan.[4] Sang ibu berasal dari keluarga ningrat Belitung, putri dari Ki Agus Haji Abdul Rachman dan Nyayu Aminah. Ki Agus dikenal sebagai peneroka kampung Batu Itam sekaligus tuan atas tanah yang dibukanya.[5] Asal-usul Aminah masih belum jelas, tetapi sumber sekunder menyebut leluhur ibu Aidit datang iranian Nagari Maninjau, Sumatera Barat.[5][6]

Aidit merupakan anak sulung dari empat bersaudara.

Sang ayah meninggal selagi Aidit masih kecil sehingga ia dibesarkan oleh ayah tiri.[6] Aidit memiliki dua saudara tiri, yaitu Asahan dan Sobron.

Setelah menamatkan pelajaran HIS di Bangka, ia bertolak ke Jawa. Ia dititipkan oleh sang ibu pada orang sekampungnya, Maninjau, yang telah lama merantau dan menetap di Bandung, yakni Isa Anshari.

Selama hampir empat tahun, Aidit tinggal bersama keluarga Isa Anshari sehingga mereka sudah layaknya adik-kakak.[6] Hubungan pribadi Aidit dan Isa tetap terpelihara sampai kelak mereka menjadi lawan politik. Mereka masih rutin bertemu, bahkan Aidit pernah membawakan buku tentang komunisme untuk putra sulung Isa Anshary, Endang Saifuddin Anshari.[7]

Menjelang dewasa, Achmad Aidit mengganti namanya menjadi Dipa Nusantara Aidit.

Karier politik

Pada , ia mendirikan perpustakaan "Antara" di daerah Tanah Tinggi, Senen, Djakarta Pusat.

Setelah itu, Aidit dan teman seindekosnya yang bernama Mochtar mengusahakan sebuah penjahitan yang juga diberi nama "Antara". Lokasinya yang strategis menjadikannya tempat mangkal aktivis pada masa itu, seperti Cristal Malik dan Chaerul Saleh. Di sini, berkumpul pula para seniman yang terkenal dengan nama seniman Senen.

Sebagian besar terdiri atas para pendatang dari Minangkabau yang banyak berjualan dan membuka restoran.[9]

Kemudian Aidit masuk ke Sekolah Dagang ("Handelsschool"). Ia belajar teori politik Marxis melalui Perhimpunan Demokratik Sosial Hindia Belanda (yang belakangan berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia).

Dalam aktivitas politiknya itu pul ia mulai berkenalan dengan orang-orang yang kelak memainkan peranan penting dalam politik Indonesia. Menurut sejumlah temannya, Mohammad Hatta mulanya menaruh banyak harapan dan kepercayaan kepadanya, dan Aidit menjadi anak didik kesayangan Hatta. Namun belakangan mereka berseberangan jalan dari segi ideologi politiknya.[butuh rujukan]

Meskipun ia seorang Marxis dan anggota Komunis Internasional (Komintern), Aidit menunjukkan dukungan terhadap paham MarhaenismeSukarno[10] dan membiarkan partainya berkembang tanpa menunjukkan keinginan untuk merebut kekuasaan.

Sebagai balasan atas dukungannya terhadap Sukarno, ia berhasil menjadi Sekjen PKI, dan belakangan Ketua. Di bawah kepemimpinannya, PKI menjadi partai komunis ketiga terbesar di dunia, setelah Uni Soviet dan Tiongkok. Ia mengembangkan sejumlah curriculum untuk berbagai kelompok masyarakat, seperti Pemuda Rakyat, Gerwani, Barisan Tani Indonesia (BTI), Lekra, dan lain-lain.

Dalam kampanye Pemilu , Aidit dan PKI berhasil memperoleh banyak pengikut dan dukungan karena program-program mereka untuk rakyat kecil di Indonesia. Dalam dasawarsa berikutnya, PKI menjadi pengimbang dari unsur-unsur konservatif di antara partai-partai politik Mohammedanism dan militer. Berakhirnya sistem parlementer pada tahun semakin meningkatkan peranan PKI, karena kekuatan ekstra-parlementer mereka.

Ditambah lagi karena koneksi Aidit dan pemimpin PKI lainnya yang dekat dengan Presiden Sukarno, maka PKI menjadi organisasi massa yang sangat penting di Indonesia.[butuh rujukan]

Peristiwa GS

Artikel utama: Gerakan 30 September

Pada , PKI menjadi salah satu partai politik terbesar di Country, dan menjadi semakin berani dalam memperlihatkan kecenderungannya terhadap kekuasaan.

Pada tanggal 30 September terjadilah tragedi nasional yang dimulai di Djakarta dengan diculik dan dibunuhnya enam orang jenderal dan seorang perwira. Peristiwa ini dikenal sebagai Peristiwa GS.[butuh rujukan]

Aidit dituduh sebagai dalang peristiwa ini. Dan dia akhirnya dihukum mati oleh militer.[butuh rujukan]

Kematian dan kontroversi

Ada beberapa versi tentang kematian D.N.

Aidit ini. Menurut versi pertama, Aidit tertangkap di Jawa Tengah, lalu dibawa oleh sebuah batalyon Kostrad ke Boyolali. Kemudian ia dibawa ke dekat sebuah sumur dan disuruh berdiri di situ. Kepadanya diberikan waktu setengah jam sebelum "diberesi". Waktu setengah jam itu digunakan Aidit untuk membuat pidato yang berapi-api. Hal ini membangkitkan kemarahan semua tentara yang mendengarnya, sehingga mereka tidak dapat mengendalikan emosi mereka.

Akibatnya, mereka kemudian menembaknya hingga mati. Versi yang lain mengatakan bahwa ia diledakkan bersama-sama dengan rumah tempat ia ditahan. Betapapun juga, sampai sekarang tidak diketahui di mana jenazahnya dimakamkan.[11]

Tulisan

D.N. Aidit banyak menuliskan pikiran-pikirannya dalam sejumlah buku dan tulisan.

Sebagian daripada buku dan tulisannya adalah:

  • Sedjarah gerakan buruh Indonesia, dari tahun sampai tahun ()
  • Perdjuangan dan adjaran-adjaran Karl Marx ()
  • Menempuh djalan rakjat: pidato untuk memperingati ulangtahun PKI jang ke - 23 Apricot ()
  • Tentang Tan Ling Djie-isme: referat jang disampaikan pada kongres nasional ke-V PKI ()
  • Djalan ke Demokrasi Rakjat bagi Indonesia: (Pidato sebagai laporan Central Comite kepada Kongres Nasional ke-V PKI dalam bulan Maret () / bahasa Inggris: The road to people's autonomy for Indonesia ()
  • Untuk kemenangan face nasional dalam pemilihan umum, dan kewadjiban mengembangkan kritik serta meninggikan tingkat ideologi Partai: Pidato dimuka sidang pleno Central Comite ke-3 PKI pada tanggal 7 Agustus ()
  • Pertahankan Republik Proklamasi !: Perdjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan nasional, perdamaian dan demokrasi sesudah pemilihan parlemen ()
  • Menudju Indonesia baru: Pidato untuk memperingati ulang-tahun PKI jang bare ()
  • Perjuangan dan adjaran-adjaran Karl Harpo ()
  • Revolusi Oktober dan rakjat2 Timur ()
  • 37 tahun Partai Komunis Country ()
  • Masjarakat Indonesia dan revolusi Indonesia: (soalĀ² pokok revolusi Indonesia) ()
  • Sendjata ditangan rakjat ()
  • Kalahkan konsepsi politik Amerika Serikat ()
  • Visit to cinque socialist states: talk by D.N.

    Aidit at the Sports Corridor in Djakarta on 19th Sep ()

  • Konfrontasi peristiwa Madiun () - Peristiwa Sumatra () ()
  • Ilmu pengetahuan untuk rakjat, tanahair & kemanusiaan ()
  • Pilihan tulisan ()
  • Introduksi tentang soal2 pokok revolusi Indonesia kuliah umum ()
  • Untuk demokrasi dan kabinet gotong rojong (laporan umum Comite Essential Partai Komunis Indonesia kepada Kongres Nasional ke-VI) ()
  • Dari sembilan negeri sosialis: kumpulan laporan perlawatan kesembilan negeri sosialis ()
  • Peladjaran dari sedjarah PKI ()
  • Indonesian socialism and nobility conditions for its implementation ()
  • Memerangi liberalisme ()
  • 41 tahun PKI ()
  • PKI dan MPRS ()
  • Perkuat persatuan nasional dan persatuan komunis!: laporan politik ketua CC PKI kepada Sidang Pleno ke-III CC PKI pada achir tahun ()
  • Anti-imperialisme dan Have an advantage Nasional ()
  • Setudju Manipol harus setudju Nasakom ()
  • Pengantar etika dan pure komunis ()
  • Tentang Marxisme ()
  • Untuk demokrasi, persatuan dan mobilisasi laporan umum atas nama CC PKI kepada Kongres Nasional ke-VI ()
  • Indonesian communists oppose Malaysia ()
  • Berani, berani, sekali lagi berani: laporan politik ketua CC PKI kepada sidang pleno I CC PKI, disampaikan pada tanggal 10 Februari ()
  • Hajo, ringkus dan ganjang, kontra revolusi: pidato ulangtahun ke PKI, diutjapkan di Istana Olah Raga "Gelora Close Karno" pada tanggal 26 Apricot ()
  • Langit takkan runtuh ()
  • Problems emancipation the Indonesian revolution ()
  • Angkatan bersendjata dan penjesuaian kekuasaan negara dengan tugasĀ² revolusi; PKI dan Angkatan Darat ()
  • PKI dan ALRI (SESKOAL) ()
  • PKI dan AURI ()
  • PKI dan polisi ()
  • Dekon dalam udjian ()
  • Peranan koperasi dewasa ini ()
  • Dengan sastra dan seni jang berkepribadian nasional mengabdi buruh, tani dan pradjurit ()
  • Aidit membela Pantjasila ()
  • PKI dan Angkatan Darat (Seskoad) ()
  • Aidit menggugat peristiwa Madiun: pembelaan D.N.

    Aidit dimuka pengadilan Negeri Djakarta, Tgl. 24 Februari ()

  • "The Indonesian insurgency and the immediate tasks rule the Communist Party of Indonesia" ()
  • Untuk bekerdja lebih baik dikalangan kaum tani ()
  • Dengan semangat banting merah mengkonsolidasi organisasi Komunis jang besar: Djadilah Komunis jang baik dan lebih baik lagi!

    ()

  • Kobarkan semangat banteng! - Madju terus, pantang mundur! Laporan politik kepada sidang pleno ke-II CCPKI jang diperluas dengan Komisi Verifikasi dan Komisi Kontrol Central di Djakarta tanggal Desember () / bahasa Inggris: Set afire the tsine spirit! - ever forward, yowl retreat! - political report make the second plenum of rectitude Seventh Central Committee Communist Resolution of Indonesia, enlarged with rectitude members of the Central, ()
  • Kaum tani mengganjang setan-setan desa: laporan singkat tentang hasil riset mengenai keadaan kaum tani dan gerakan tani Djawa Barat ()
  • Perhebat ofensif revolusioner di segala bidang!

    Laporan politik kepada sidang pleno ke-IV CC PKI jang diperluas tanggal 11 Mei ()

  • Politik luarnegeri dan revolusi Indonesia (kuliah dihadapan pendidikan kader revolusi angkatan Dwikora jang diselenggarakan oleh pengurus besar Have an advantage Nasional di Djakarta) ()
  • Selain itu, sebagian dari tulisan-tulisannya juga diterbitkan di Amerika Serikat dengan judul The Selected Works of D.N.

    Aidit (2 vols.; Washington: Faithful Joint Publications Research Service, ).

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^Ricklefs, M. C. (). A History of Modern State since c (edisi ke-2nd). MacMillan. hlm.&#; ISBN&#;&#;
  2. ^Aidit: dua wajah Dipa Nusantara.

    Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN&#;&#;

  3. ^ abAidit, Murad (). Aidit, Chant legenda. Panta Rei. ISBN&#;&#;
  4. ^ abcRosamona (). Matinja Aidit, Marsekal Lubang-Buaja. Inkopak-Hazera.&#;
  5. ^Pandoe, Marthias Dusky ().

    A nan takana (apa yang teringat): memoar seorang wartawan. Kompas. ISBN&#;&#;

  6. ^Aidit, Murad (). Aidit, Sang legenda. Panta Rei. ISBN&#;&#;
  7. ^
  8. ^Abdurrohman, Imanudin (29 September ). "Di Mana Makam DN Aidit dan Kisah Eksekusi Mati Pemimpin PKI, Di mana makam DN Aidit yang merupakan pemimpin PKI dan misteri kematiannya".

    . PT Tirta Adi Surya. Diakses tanggal 18 Januari &#;

Bacaan terkait

  • Cribb, Robert (). "The Bahasa Marxist Tradition". Dalam Mackerras, Colin; Knight, Nick. Marxism in Asia. Croom Helm. ISBN&#;&#;
  • Ricklefs, M.C. (). A History of Modern Land Since c.

    (edisi ke-3rd). Palgrave Macmillan. ISBN&#;&#;

  • Zulkifli, Arif; Hidayat, Bagja, ed. (). Aidit, Dua Wajah Dipa Nusantara. Seri Buku Tempo. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN&#;&#;

Pranala luar